Jumat, 10 April 2020

YESUS PUTRA ALLAH DAN JURU SELAMAT


Kita sudah mendalami bahwa Yesus dapat menajdi sahabat dan idola bagi remaja. Yesus sungguh sahabat dan sungguh idola. Namun, Yesus sesungguhnya lebih dari itu. Ada banyak gelar untuk-Nya. Salah satu gelar yang paling tinggi ialah bahwa Yesus adalah Putra Allah dan Juru Selamat. Apa artinya gelar-gelar itu? Mari kita pelajari dalam pelajaran berikut ini.

A.  Gelar-Gelar Yesus
Dalam Kitab Suci, khususnya Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus memiliki banyak gelar. Dalam pelajaran ini kita hanya akan membatasi gelar Yesus sebagai “Tuhan”, “Anak Allah”, dan “Juruselamat”. 

1.   Yesus itu “Tuhan”
Gelar Yesus sebagai “Tuhan” dibandingkan dengan gelar-gelar yang lain merupakan gelar ini yang paling terkenal. Tulisan-tulisan Perjanjian Baru memakai istilah antara lain: Yesus Tuhan, Tuhan Yesus, Tuhan kita, Tuhan kita Yesus Kristus. Bahkan, dalam surat-surat Paulus gelar ini dipakai lebih dari 200 kali.
Kata “Tuhan” (dalam bahasa Yunani “Kyrios”) berarti “Dia yang mengatur se­seorang atau sesuatu". Yesus Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau memimpin.
·         Gelar “Tuhan” menunjukkan kedudukan dan peranan Yesus sebagai tokoh yang diurapi Allah (bdk Luk 2: 11) yang memiliki wibawa mulia.
·         Gelar "Tuhan" dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai Penyelamat manu­sia (bdk 2Ptr 1: 11). Wibawa kemuliaan bukan untuk menghancurkan, me­lainkan untuk menyelamatkan. Yesus memiliki kuasa untuk menyelamatkan. Gelar “Tuhan” erat sekali hubungannya dengan kemuliaan yang akan datang kembali dengan kemuliaan-Nya. Orang Kristen mendambakan ke­datangan-Nya kembali dalam kemuliaan-Nya. Pada akhir zaman, Tuhan Yesus memiliki kuasa dan wewenang untuk mengadili atau menghakimi.
·         Gelar “Tuhan” adalah gelar yang sarat dengan wibawa atau kekuasaan Yesus. Anak manusia adalah Tuhan atas hari Sabat (bdk. Mrk 2: 28). Perintah Yesus adalah perintah yang mengikat karena merupakan perintah Tuhan (bdk. 1Kor 9: 14). Gelar Tuhan menjadi gelar yang menunjukkan bahwa wibawa Yesus menyatakan kata terakhir yang tidak dapat digugat.
·         Gelar “Tuhan” teristimewa adalah seruan doa dan ibadat. Dalam doa, orang Kristen menyapa Yesus sebagai Tuhan. Yesus adalah satu-satunya Junjung­an (bdk 1 Kor 8: 5). Bila orang Kristen berkumpul dan bernyanyi, mereka bernyanyi bagi Tuhan.
·         Seruan “Yesus Tuhan” adalah seruan iman. Kepercayaan khas orang Kristen adalah kepercayaan akan Yesus, Kristus Tuhan (bdk Rm 10: 9). Roh Kuduslah yang mengantar orang sampai pada pengakuan bahwa Yesuslah Tuhan (bdk. 1 Kor 12: 3).
2.  Yesus adalah “Anak Allah”
Makna dari gelar Yesus sebagai Allah menurut Kitab Suci adalah sebagai berikut.
·         Gelar “Anak Allah” menunjukkan hubungan khas antara Yesus dan Allah. Tidak ada hubungan yang begitu erat dan mesra seperti Yesus dan Allah (bdk Yoh 10: 30).
·         Gelar “Anak Allah” juga menunjukkan bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda. Kendati hubungan erat dan mesra, namun Yesus tidak pernah sama dengan Allah Bapa. Allah Bapa berbeda dengan Yesus sang Anak (bdk. Yoh 14: 28). Anak dan Bapa memiliki peranan yang berbeda.
·         Gelar “Anak Allah” menunjukkan hubungan antara Bapa dan Anak adalah hubungan istimewa dalam segi “ketaatan”. Anak taat sempurna terhadap Allah, Bapa-Nya (bdk. Yoh 4: 34). Yesus datang untuk melaksanakan kehendak Bapa. Seluruh hidup-Nya hanya diperuntukkan bagi Bapa-Nya. Ia taat sampai mati di kayu salib.
·         Gelar “Anak Allah” juga menunjukkan pengetahuan-Nya yang istimewa tentang Allah. Hanya Anaklah yang mengenal Bapa dengan baik (bdk. Mat 11: 27). Pengetahuan-Nya bukan sekedar pemahaman intelektual, melainkan lebih sebagai sikap pribadi.
·         Gelar “Anak Allah” juga memperlihatkan “kewibawaan Yesus”. Yesus adalah Anak Allah yang berwibawa

3.  Yesus adalah Juruselamat
Yesus datang untuk menggapai dambaan manusia yang paling mendalam yaitu keselamatannya sebagai manusia paripurna. Oleh karena itu, Yesus diberi gelar “Juru Selamat” atau “Penyelamat”. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus disebut dan diakui sebagai “Juru Selamat” karena Ia membebaskan umat dari dosa (bdk. Mat 1: 21) dan mendekatkan manusia kepada Allah (bdk. Ibr 7: 25).
·         Yesus datang untuk me-nyelamatkan manusia dari dosa. Tidak ada nama lain yang begitu erat dihubungkan dengan keselamatan (bdk. Kis 4: 12). Siapa yang menyerukan nama-Nya akan selamat (bdk. Kis 2: 21). Yesus yakin bahwa karya-Nya memang sangat erat hubungannya dengan keselamatan.
·         Keselamatan yang dibawa Yesus erat hubungannya dengan kasih karunia Allah (bdk. Kis 15: 11). Allah menyelamatkan manusia me­lalui Yesus Kristus bukan karena ma­nusia berhak diselamatkan, melain­kan karena semata-mata karunia kasih-Nya (bdk. 1 Kor 1: 21). Kendati keselamatan adalah karunia, namun manusia harus menjawab dan mem­perjuangkan keselamatan itu.
·         Keselamatan Kristen dihubungkan dengan hidup dan perjuangan Yesus Kristus. Hidup dan perjuang­an Yesus ialah mendekatkan hubung­an manusia dan Allah (bdk. Rm 5: 10).
·         Keselamatan itu berkembang dalam pewartaan (bdk. Yak 1: 21). Seperti biji yang ditaburkan, sabda keselamatan itu tumbuh dan membawa buah (bdk. Mat 13: 1-9).
·         Keselamatan dalam Gereja terlaksana secara sakramental. Baptis, misalnya, adalah tanda iman dan tawaran keselamatan.
·         Yesus sebagai Juru Selamat datang untuk menolong manusia karena manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri di hadirat Allah. Yesus juga menolong manusia untuk mengisi masa depan, menciptakan segalanya baru. Keselamat­an bukan sekedar pelarian, melainkan juga kemenangan. Yesus Juruselamat menjadi dambaan terbesar umat manusia sepanjang masa.

Makna Gelar-Gelar Yesus Bagi Kita
Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah, dan Juru Selamat. Apa makna gelar-gelar Yesus tersebut bagi kehidupan kita sebagai umat Kristiani?
1.   Umat Kristiani Mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan
Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, maka itu berarti:
·         Kita menjadikan Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup kita. Hidup kita setiap hari ada di dalam pimpinan-Nya.
·         Kita menjadikan kata-kata Yesus sebagai kata terakhir, sebab kata-kataNya adlaah sabda Tuhan. Kata-kata-Nya adalah ukuran terakhir dan tertinggi.
·         Pengakuan kita terhadap Yesus merupakan pengakuan iman yang merupakan semboyan perjuangan sampai tuntas. Yesus Tuhan dulu dan sekarang. Pengakuan ini adalah suatu sikap penyerahan diri kepada-Nya dengan segala risiko.

2.  Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah
Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka itu berarti:
·         Yesus merupakan teladan bagi kita dalam hal ketaatan kepada kehendak Allah daripada ketaatan kepada kehendak sendiri.
·         Yesus adalah pribadi yang menampilkan wibawa dan pesona Ilahi. Orang yang berhadapan dengan Yesus berarti berhadapan dengan wibawa dan pesona Ilahi itu.
·         Yesus dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati. Sebutan itu menumbuhkan rasa devosi dan penyerahan diri.

3.  Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat
Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat, maka itu berarti:
·         Kita bersedia mengikuti-Nya dan bersedia dibaptis sebagai tanda iman akan tawaran keselamatan dari Yesus.
·         Kita menjadikan Yesus sebagai Penolong untuk sampai kepada Allah, karena kita tidak dapat menolong diri kita sendiri di hadirat Allah.
·         Kita percaya bahwa Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut; per­caya bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan. Untuk menun­jukkan diri sebagai orang yang telah diselamatkan, kita hidup sesuai dengan firman-Nya.


Setelah menbaca Materi di atas, mari kita mencoba memahaminya dengan pertanyaan pada Link berikut :  https://forms.gle/DaCmrGW2E6hDPY6Q6


Tidak ada komentar:

Belajar Menulis "Menunggu..."

Pelatihan Belajar Menulis Menulis di Kompasiana   Tak terasa sudah beranjak malam, ketika saya keluar dari ruang perawatan di salah sa...