Roh
Kudus
”Roh Kudus” adalah nama khusus dari Pribadi ketiga
Tritunggal. Yesus juga menyebut-Nya Sang Penghibur (atau Pembela) dan Roh
Kebenaran. Perjanjian Baru juga menyebut-Nya Roh Kristus, Roh Tuhan, Roh Allah,
Roh Kemuliaan, dan Roh Perjanjian. Percaya akan Roh Kudus berarti mengakui
bahwa Roh Kudus adalah satu Pribadi dalam Tritunggal Maha Kudus, sehakikat
dengan Bapa dan Putera, dan bahwa Ia “bersama dengan Bapa dan Putera disembah
dan dimuliakan” (Syahadat Nisea-Konstantinopel) (KGK 685).
Dalam bukunya, The
Aquinas Catechism, St. Thomas memberikan pemaparan tentang lima karakter dari
Roh Kudus, sebagai berikut:
1. Roh
Kudus adalah Tuhan. Rasul Paulus mengajarkan bahwa para malaikat adalah roh
yang melayani manusia, agar manusia dapat memperoleh keselamatan (lih. Ibr
1:14). Namun demikian,
Roh Kudus bukanlah malaikat yang murni spiritual, namun
Roh Kudus sendiri adalah Tuhan. Kitab Yohanes menyebutkan bahwa Allah adalah
Roh (lih. Yoh 4:24). Rasul Paulus juga menyebutkan hal yang sama: “Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2Kor 3:17).
Inilah yang diinginkan oleh Tuhan, agar kita dimerdekakan dari ketidaktahuan
kita, dimerdekakan dari dosa, yang hanya mungkin jika Roh Kudus sendiri
memberikan pengertian kepada kita. Kita juga dimerdekakan untuk dapat
mengarahkan hati kita kepada hal-hal sorgawi.
2. Roh
Kudus adalah pemberi kehidupan. Roh dimengerti
sebagai nafas bagi tubuh, yang menjadi tanda kehidupan. Maka, roh (jiwa)
merupakan prinsip kehidupan. Dalam Perjanjian Lama, Roh Allah sendiri
memberikan kehidupan pada semua makhluk di dunia. Pada saat Allah memberikan
kehidupan kepada manusia, Dia menghembuskan Roh-Nya. Dalam Kej 2:7 ditulis,
“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.” Rasul Yohanes menegaskan bahwa untuk mendapatkan kehidupan
kekal, manusia harus dilahirkan dari air dan Roh (lih. Yoh 3:5), karena Roh
memberikan kehidupan (lih. 2Kor 3:6). Oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan
kepada kita, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita (lih. Rm 5:5),
sehingga kita beroleh kehidupan.
3. Roh
Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Roh Kudus adalah
sehakekat dengan Allah Bapa dan Allah Putera. Sang Putera adalah Sabda atau
Kebijaksanaan Allah dan Roh Kudus adalah kasih dari Allah Bapa dan Allah Putera.
Itulah sebabnya, Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra (Filioque) dan bukan
hanya berasal dari Allah Bapa.
4. Roh
Kudus beserta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan. Karena
Roh Kudus sehakekat dengan Allah Bapa dan Putera, maka sudah selayaknya Roh Kudus
bersama kedua Pribadi tersebut sama-sama disembah dan dimuliakan. Yesus
mengatakan agar kita menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (lih. Yoh 4:23).
Maka di sini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa ketiga Pribadi Allah ini
terikat dalam satu kesatuan Tritunggal Maha Kudus; walaupun merupakan Pribadi
yang berbeda satu dengan lainnya, ketika Dia mengatakan, “Baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” (Mat 28:19).
5. Roh
Kudus bersabda dengan perantaraan para nabi. Maksud dari perkataan
ini adalah untuk memberikan penekanan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan. Bahwa Roh
Kudus sendiri yang berbicara melalui perantaraan para nabi dipertegas oleh
Rasul Petrus, “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia,
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2Pet
1:21). Nabi Yesaya menyadari bahwa Roh Allah sendiri yang mengutusnya (lih. Yes
48:16).
Kehadiran Roh Allah yang
bagi kita nampaknya sulit dipahami, dipahami juga oleh Allah sehingga Ia
menampakkan diri sebagai sesuatu yang mudah ditangkap oleh manusia. Kristus
mengomunikasikan Roh-Nya dan rahmat Allah
melalui Sakramen-Sakramen kepada semua anggota Gereja, yang
memperoleh anugerah buah-buah kehidupan baru dalam Roh. Hal ini
dilambangkan dengan: air hidup yang memancar dari Hati Yesus yang terluka
dan memuaskan dahaga orang-orang yang dibaptis; pengurapan dengan
minyak suci yang merupakan simbol Sakramental Penguatan; api yang
mengubah apa saja yang disentuhnya; awan, gelap ataupun terang, yang
merupakan simbol pewahyuan kemuliaan ilahi; penumpangan
tangan sebagai simbol pencurahan Roh Kudus; burung merpati yang
turun ke atas Kristus yang dibaptis dan tinggal bersama-Nya.
Roh Kudus membangun,
menjiwai, dan menyucikan Gereja. Sebagai Roh Cinta Kasih, Roh Kudus memulihkan
keserupaan ilahi yang hilang karena dosa bagi orang-orang yang dibaptis dan
membuat mereka hidup di dalam Kristus, yaitu hidup yang sama dalam Tritunggal.
Roh Kudus mengutus mereka untuk memberikan kesaksian akan Kebenaran Kristus dan
membimbing mereka dalam tugas masing-masing sehingga semuanya mendapatkan “buah
Roh” yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).
Lambang Roh Kudus
Air - melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara
Pembaptisan. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum
darisatu Roh" (1 Kor. 12:13). Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air
yangmenghidupkan, yang mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34;1
Yoh. 5:8) dan yang memberi kita kehidupan abadi.
Urapan - salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tandasakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan"Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur.
Urapan - salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tandasakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan"Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur.
Tetapi untuk mengertisepenuhnya bobot nilai dari lambang ini,
orang harus kembali ke urapanpertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus.
"Khristos" (terjemahandari perkataan Ibrani "Mesias")
berarti yang "diurapi dengan Roh Allah".
Api - melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus.Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun alas para Rasul padapagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Awan dan sinar - Roh turun alas Perawan Maria
dan"menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk.
1:35).Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, "yang
menaungi"Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan "satu
suarakedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih,
dengarkanlahDia" (Luk 9:34-35).
Meterai - Meterai adalah sebuah lambang, yang erat
berkaitandengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh "Bapa
denganmeterai-Nya" (Yoh. 6:27; bdk. 2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3) dan di
dalamDia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena
gambaranmeterai (bahasa Yunani"sphragis") menandaskan akibat
pengurapan Roh Kudus yang tidakterhapuskan dalam penerimaan Sakramen
Pembaptisan, Penguatan, danTahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi
teologis untukmengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda
yang ditanamkanoleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.
Jari - "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan
(Luk.11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah"
atasloh-loh batu (Kel. 31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh
paraRasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada
loh-lohbatu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia"
(Kel.31:18; 2 Kor. 3:3).
Merpati - Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.
Merpati - Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.
Karya Roh Kudus
Karya Roh Kudus sebagai Penolong.
1. Pada peristiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa bahasa saling
pengertian. Suasana dimana para rasul mampu berbicara dan dimengerti oleh
begitu banyak suku bangsa, dan situasi itu menciptakan keterbukaan untuk saling
menerima, bersatu, dan bersekutu. Karya Roh Kudus yang mempersatukan manusia.
2. Peritiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa persatuan dan
persekutuan
Hari Pentakosta sering disebut sebagai harinya jaman baru, yaitu Gereja. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja.
Hari Pentakosta sering disebut sebagai harinya jaman baru, yaitu Gereja. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja.
3. Roh Kudus membawa pembaharuan.
Roh Kudus yang hadir lahir dalam Perjanjian Baru, merupakan
sebuah firman dan hukum kasih yang hjalis dalam hati manusia. Roh Kudus tidak
hanya memperbaharui Gereja, tetapi juga muka bumi sepanjang masa
Karunia Roh Kudus
Karunia Roh Kudus
bertujuan untuk menegakkan kita dalam iman, harapan, dan kasih, dan untuk
mendorong kita melakukan tindakan kebajikan yang perlu untuk mencapai
kesempurnaan kehidupan Kristiani. Tujuh karunia Roh Kudus:
1. Kebijaksanaan adalah
karunia yang oleh pikiran diangkat dari hal-hal duniawi dan cepat berlalu,
memampukan kita mengkontemplasikan hal-hal yang kekal, yaitu, Allah sendiri,
kebenaran kekal, dan untuk menyukai dan mencintai Allah, yang didalamnya
terdapat semua kebaikan kita.
2.
Pengertian adalah karunia yang memafsilitasi, sejauh
mungkin bagi manusia fana, pemahaman akan kebenaran-kebenaran iman dan
misteri-misteri Allah, yang tidak sanggup kita ketahui dengan terang intelek
yang alami
3. Nasehat adalah
karunia yang, ditengah keraguan dan ketidakpastian hidup manusia, kita dimampukan
mengenali hal-hal yang menyuarakan kemuliaan Allah, demi keselamatan kita, dan
keselamatan sesama kita
4. Keberanian adalah
karunia yang menginspirasi kita dengan berani dan tabah untku menaati dengan
setia hukum Allah yang suci dan hukum Gereja, dengan menguasai segala hambatan
dan semua serangan dari musuh-musuh kita
5. Pengetahuan adalah
karunia yang memampukan kita memperkirakan hal-hal ciptaan sesuatu
kepantasannya, dan belajar bagaimana menggunakna mereka dengan benar dan
mengarahkannya pada tujuan akhir kita, yang adalah Allah
6.
Kesalehan adalah karunia yang
memampukan kita menghormati dan mencintai Allah dan para Kudus-Nya, dan
memelihara pikiran kasih dan saleh kepada sesama ktia demi cinta kepada Allah
7. Takut
akan Allah adalah karunia yang membuat kita menghormati Allah dan
takut menghina keagungan ilahi-Nya, dan yang memisahkan kita dari yang jahat
dan mendorong kita kepada kebaikan.
Untuk memahami tentang Roh Kudus, jawablah pertanyaan
melalui Link https://forms.gle/gH6D3PHvKa7vvGNa9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar