Selasa, 21 April 2020

ROH KUDUS


Roh Kudus
”Roh Kudus” adalah nama khusus dari Pribadi ketiga Tritunggal. Yesus juga menyebut-Nya Sang Penghibur (atau Pembela) dan Roh Kebenaran. Perjanjian Baru juga menyebut-Nya Roh Kristus, Roh Tuhan, Roh Allah, Roh Kemuliaan, dan Roh Perjanjian. Percaya akan Roh Kudus berarti mengakui bahwa Roh Kudus adalah satu Pribadi dalam Tritunggal Maha Kudus, sehakikat dengan Bapa dan Putera, dan bahwa Ia “bersama dengan Bapa dan Putera disembah dan dimuliakan” (Syahadat Nisea-Konstantinopel) (KGK 685).
Dalam bukunya, The Aquinas Catechism, St. Thomas memberikan pemaparan tentang lima karakter dari Roh Kudus, sebagai berikut:
1.    Roh Kudus adalah Tuhan. Rasul Paulus mengajarkan bahwa para malaikat adalah roh yang melayani manusia, agar manusia dapat memperoleh keselamatan (lih. Ibr 1:14). Namun demikian,
Roh Kudus bukanlah malaikat yang murni spiritual, namun Roh Kudus sendiri adalah Tuhan. Kitab Yohanes menyebutkan bahwa Allah adalah Roh (lih. Yoh 4:24). Rasul Paulus juga menyebutkan hal yang sama: “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2Kor 3:17). Inilah yang diinginkan oleh Tuhan, agar kita dimerdekakan dari ketidaktahuan kita, dimerdekakan dari dosa, yang hanya mungkin jika Roh Kudus sendiri memberikan pengertian kepada kita. Kita juga dimerdekakan untuk dapat mengarahkan hati kita kepada hal-hal sorgawi.
2.    Roh Kudus adalah pemberi kehidupan. Roh dimengerti sebagai nafas bagi tubuh, yang menjadi tanda kehidupan. Maka, roh (jiwa) merupakan prinsip kehidupan. Dalam Perjanjian Lama, Roh Allah sendiri memberikan kehidupan pada semua makhluk di dunia. Pada saat Allah memberikan kehidupan kepada manusia, Dia menghembuskan Roh-Nya. Dalam Kej 2:7 ditulis, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Rasul Yohanes menegaskan bahwa untuk mendapatkan kehidupan kekal, manusia harus dilahirkan dari air dan Roh (lih. Yoh 3:5), karena Roh memberikan kehidupan (lih. 2Kor 3:6). Oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita (lih. Rm 5:5), sehingga kita beroleh kehidupan.
3.    Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Roh Kudus adalah sehakekat dengan Allah Bapa dan Allah Putera. Sang Putera adalah Sabda atau Kebijaksanaan Allah dan Roh Kudus adalah kasih dari Allah Bapa dan Allah Putera. Itulah sebabnya, Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra (Filioque) dan bukan hanya berasal dari Allah Bapa.
4.    Roh Kudus beserta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan. Karena Roh Kudus sehakekat dengan Allah Bapa dan Putera, maka sudah selayaknya Roh Kudus bersama kedua Pribadi tersebut sama-sama disembah dan dimuliakan. Yesus mengatakan agar kita menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (lih. Yoh 4:23). Maka di sini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa ketiga Pribadi Allah ini terikat dalam satu kesatuan Tritunggal Maha Kudus; walaupun merupakan Pribadi yang berbeda satu dengan lainnya, ketika Dia mengatakan, “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” (Mat 28:19).
5.    Roh Kudus bersabda dengan perantaraan para nabi. Maksud dari perkataan ini adalah untuk memberikan penekanan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan. Bahwa Roh Kudus sendiri yang berbicara melalui perantaraan para nabi dipertegas oleh Rasul Petrus, “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2Pet 1:21). Nabi Yesaya menyadari bahwa Roh Allah sendiri yang mengutusnya (lih. Yes 48:16).
Kehadiran Roh Allah yang bagi kita nampaknya sulit dipahami, dipahami juga oleh Allah sehingga Ia menampakkan diri sebagai sesuatu yang mudah ditangkap oleh manusia. Kristus mengomunikasikan Roh-Nya dan rahmat Allah melalui Sakramen-Sakramen kepada semua anggota Gereja, yang memperoleh anugerah buah-buah kehidupan baru dalam Roh. Hal ini dilambangkan dengan: air hidup yang memancar dari Hati Yesus yang terluka dan memuaskan dahaga orang-orang yang dibaptis; pengurapan dengan minyak suci yang merupakan simbol Sakramental Penguatan; api yang mengubah apa saja yang disentuhnya; awan, gelap ataupun terang, yang merupakan simbol pewahyuan kemuliaan ilahi; penumpangan tangan sebagai simbol pencurahan Roh Kudus; burung merpati yang turun ke atas Kristus yang dibaptis dan tinggal bersama-Nya.
Roh Kudus membangun, menjiwai, dan menyucikan Gereja. Sebagai Roh Cinta Kasih, Roh Kudus memulihkan keserupaan ilahi yang hilang karena dosa bagi orang-orang yang dibaptis dan membuat mereka hidup di dalam Kristus, yaitu hidup yang sama dalam Tritunggal. Roh Kudus mengutus mereka untuk memberikan kesaksian akan Kebenaran Kristus dan membimbing mereka dalam tugas masing-masing sehingga semuanya mendapatkan “buah Roh” yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Lambang Roh Kudus
Air - melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara Pembaptisan. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum darisatu Roh" (1 Kor. 12:13). Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air yangmenghidupkan, yang mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34;1 Yoh. 5:8) dan yang memberi kita kehidupan abadi.

Urapan - salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tandasakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan"Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur.
Tetapi untuk mengertisepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapanpertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. "Khristos" (terjemahandari perkataan Ibrani "Mesias") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah".

Api - melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus.Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun alas para Rasul padapagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Awan dan sinar - Roh turun alas Perawan Maria dan"menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk. 1:35).Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, "yang menaungi"Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan "satu suarakedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlahDia" (Luk 9:34-35).
Meterai - Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitandengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh "Bapa denganmeterai-Nya" (Yoh. 6:27; bdk. 2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3) dan di dalamDia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena gambaranmeterai (bahasa Yunani"sphragis") menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidakterhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, danTahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untukmengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkanoleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.

Jari - "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan (Luk.11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah" atasloh-loh batu (Kel. 31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh paraRasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-lohbatu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia" (Kel.31:18; 2 Kor. 3:3).

Merpati - Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.

Karya Roh Kudus
Karya Roh Kudus sebagai Penolong.
1. Pada peristiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa bahasa saling pengertian. Suasana dimana para rasul mampu berbicara dan dimengerti oleh begitu banyak suku bangsa, dan situasi itu menciptakan keterbukaan untuk saling menerima, bersatu, dan bersekutu. Karya Roh Kudus yang mempersatukan manusia.
2. Peritiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa persatuan dan persekutuan
Hari Pentakosta sering disebut sebagai harinya jaman baru, yaitu Gereja. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja.
3. Roh Kudus membawa pembaharuan.
Roh Kudus yang hadir lahir dalam Perjanjian Baru, merupakan sebuah firman dan hukum kasih yang hjalis dalam hati manusia. Roh Kudus tidak hanya memperbaharui Gereja, tetapi juga muka bumi sepanjang masa

Karunia Roh Kudus
Karunia Roh Kudus bertujuan untuk menegakkan kita dalam iman, harapan, dan kasih, dan untuk mendorong kita melakukan tindakan kebajikan yang perlu untuk mencapai kesempurnaan kehidupan Kristiani. Tujuh karunia Roh Kudus:
1.      Kebijaksanaan adalah karunia yang oleh pikiran diangkat dari hal-hal duniawi dan cepat berlalu, memampukan kita mengkontemplasikan hal-hal yang kekal, yaitu, Allah sendiri, kebenaran kekal, dan untuk menyukai dan mencintai Allah, yang didalamnya terdapat semua kebaikan kita.
2.   Pengertian adalah karunia yang memafsilitasi, sejauh mungkin bagi manusia fana, pemahaman akan kebenaran-kebenaran iman dan misteri-misteri Allah, yang tidak sanggup kita ketahui dengan terang intelek yang alami
3.   Nasehat adalah karunia yang, ditengah keraguan dan ketidakpastian hidup manusia, kita dimampukan mengenali hal-hal yang menyuarakan kemuliaan Allah, demi keselamatan kita, dan keselamatan sesama kita
4.      Keberanian adalah karunia yang menginspirasi kita dengan berani dan tabah untku menaati dengan setia hukum Allah yang suci dan hukum Gereja, dengan menguasai segala hambatan dan semua serangan dari musuh-musuh kita
5.      Pengetahuan adalah karunia yang memampukan kita memperkirakan hal-hal ciptaan sesuatu kepantasannya, dan belajar bagaimana menggunakna mereka dengan benar dan mengarahkannya pada tujuan akhir kita, yang adalah Allah
6.    Kesalehan adalah karunia yang memampukan kita menghormati dan mencintai Allah dan para Kudus-Nya, dan memelihara pikiran kasih dan saleh kepada sesama ktia demi cinta kepada Allah
7.      Takut akan Allah adalah karunia yang membuat kita menghormati Allah dan takut menghina keagungan ilahi-Nya, dan yang memisahkan kita dari yang jahat dan mendorong kita kepada kebaikan.

Untuk memahami tentang Roh Kudus, jawablah pertanyaan melalui Link  https://forms.gle/gH6D3PHvKa7vvGNa9



Tidak ada komentar:

Belajar Menulis "Menunggu..."

Pelatihan Belajar Menulis Menulis di Kompasiana   Tak terasa sudah beranjak malam, ketika saya keluar dari ruang perawatan di salah sa...