KAta manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti berfikir,
berakal budi, atau homo (Latin) yang
berarti manusia.
Secara jasmani, masa remaja adalah
masa dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang
indah itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan
menari, bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang
sangat bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat
berharga baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang.
Manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan
manusia, Tuhan merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia,
menurut citraNya (kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja
dengan istimewa, Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam
hidungnya (kej 2:7)
A.
Aku Pribadi
yang Unik.
Pada setiap pribadi manusia, selalu ada kekuatan dan
keterbatasan. Kedua hal itu sering dipengaruhi oleh sikap dan karakter pribadi
yang tumbuh dan berkembang karena lingkungan dan pendidikan. Sementara itu,
kita telah memiliki kodrat fisik seperti yang sekarang kita punyai. Begitu
juga, kita telah dianugerahi kemampuan, bakat-bakat, sifat dan sebagainya.
Segala kemampuan, bakat, dan sifat yang kita miliki tersebut masih dapat kita
kembangkan menjadi lebih optimal.
Pernahkah kamu berfikir.
Adakah orang kembar yang benar-benar sama? meski body dan fisiknya hampir sama,
tetapi sifat dan kebiasaan serta kegemaran mereka pasti berbeda. Bagaimana
dengan kloning? Kloning adalah pengembangbiakkan species dengan menggunakan DNA
tentulah yang menghasilkan sel baru yang
mempunyai sifat mirip dengan induknya. Pada tahun 1997, dunia dikejutkan dengan
pengumuman biri-biri ”selebritis” Dolly. Mirip di sini bukan berarti sama
persis, Dolly tetap berbeda dengan induknya. Kloning di dunia pertanian dikenal
sebagai pembiakan vegetatif, ada 2 cara yaitu dengan stek dan cangkok. Tanaman
yang dihasilkan dari stek dan cangkok akan mempunyai sifat yang sama dengan
induknya. Misal anda mencangkok rambutan unggul, maka tanaman hasil cangkokan
akan mempunyai rasa buah yang sama dengan induknya. Hal ini berbeda dengan
perbanyakan dengan biji. Rambutan yang anda makan kemudian bijinya anda tanam
maka kelak rasa buahnya belum tentu akan semanis induknya, banyak sekali faktor
yang mempengaruhinya utamanya adalah genetis ke dua induk tetuanya. Dari uraian
di atas untuk binatang dan tumbuhan walaupun secara kloning pun ada
penyimpangan sifat. Hal ini berarti manusia adalah unik, tidak ada yang sama
antara satu dengan yang lain.
Manusia merupakan ciptaan Allah yang bergitu
istimewa dan unik. Beberapa alas an mengapa manusia disebut ciptaan yang unik :
1) waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakan menurut gambar
dan rupa-Nya, menurut citra-Nya (Kej. 1:26). 2) waktu menciptakan manusia,
Allah bekerja secara istimewa, membentuk manusia dari debu dan tanah dan
menghembuskan nafat hidup dalam hidungnya (Kej 2:7). 3) segala sesuatu termasuk
taman Firdaus diserahkan untuk umat manusia (Kej 1:26).
Dengan demikian manusia yang merupakan ciptaan
Allah yang sangat indah dan unik, perlu kita sadari akan keistimewaan dan
keagungan ini.
B.
Mengembangkan
Karunia Allah.
1.
Kelebihan dan kekuranganku
Sebagai pribadi, kita selalu mempunyai kekuatan dan keterbatasan,
kekurangan dan kelebihan. Tidak pernah ada di dunia ini, manusia yang sempurna
tanpa keterbatasan. Manusia yang paling kuat sekalipun, pasti mempunyai
kelemahan dan keterbatasan. Sebaliknya sekecil apapun kekurangan dan
keterbatasan kita selalu ada kekuatan dibaliknya. Meskipun pribadi kita tidak
sempurna, namun pasti ada keunikan didalamnya.
Ingatkah atau pernahkan mendengar syair lagu dari grup D’Masiv yang
berjudul “Jangan Menyerah” ? beberapa potong syair mengatakan demikian Tak ada manusia, yang terlahir sempurna, Jangan kau sesali segala yang telah
terjadi…….. dan pada bagian reff Syukuri
apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetapi jalani hidup ini, melakukan yang
terbaik.
Ada yang menarik dari lagu tersebut, dimana kemunculan lagu ini untuk
menghibur anak-anak yang menderita tumor dan anak-anak dewasa yang
menggantungkan hidup di jalanan. Sang penulis terinspirasi oleh seorang anak
bernama Restu yang terkena penyakit kanker namun masih tetap berjuang untuk
hidup. Sebenarnya masih banyak kisah lain yang dapat membantu kita untuk
menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Sebagai contoh, Louis Braille, yang dalam
keterbatasannya dapat memberikan warisan hidup yang terbaik dan berprestasi
melebihi anak normal, warisan yang berharga bagi mereka yang buta, dengan
mengembangkan tulisan “Braille” yang memampukan penderita tunanetra dapat
menulis dan membaca.
Albert Einstein: Ia baru bias bicara setelah menginjak usia 4 tahun,
namun ternyata ia memiliki talenta yang luar biasa. Kini Einstein terkenal
karena teori relativitas khusus dan relativitas umum. 1921 ia menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika “untuk pelayanan kepada Theoretical Physics, dan
khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik.” Einstein menerbitkan lebih
dari 300 ilmiah dan lebih dari 150 karya non-ilmiah. Dia sering dianggap
sebagai bapak fisika modern.
Selama ini mungkin, kita belum menyadari kekurangan dan
kelebihan yang ada dalam diri kita. Kelebihan itu dapat dilihat dari segi
fisik, bakat, atau ketrampilan serta sifat-sifat yang dimiliki, ketampanan,
kecantikan, pintar, jujur, tegas, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan
kekurangan yang kita miliki, pendek, hitem, kurang mudah bergaul, minder,
tertutup, dan sebagainya. Sering kita sadari, bahwa kelebihan membawa kita
mempunyai rasa percaya diri, tetapi kekurangan kita menyebabkan rasa minder, atau rendah diri. Yang terkadang
menyebabkan hubungan pribadi kita dengan orang lain terganggu. Maka perlu
disadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita.
Menggunakan dan mengembangkan kekuranan dan kelebihan sebagaimana
mestinya adalah panggilan dan tuntutan Kristiani.
Menerima kehendak Tuhan berarti menerima bimbingannya, karena Dia akan
mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit diri kita dan
lingkungan kita menuju ke keselamatan. itu semua akan terjadi sejauh kita
menerima dan melaksanakan kehendakaNya.
2.
Sikap dan Karakter Pribadiku
Setiap pribadi manusia mempunyai keunikan masing-masing karena prilaku
seseorang selalu dibentuk oleh dua hal:
sikap dan karakter pribadi. Sikap dapat dimengerti sebagai keadaan batin yang
mengandung pendirian dan keyakinan terhadap seseorang ataupun sesuatu, yang
terungkap secara lahir dalam kata-kata serta tingkah laku. Sikap tidak dibawa
sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan
hidupnya. Sikap inilah yang memperngaruhi karakter pribadi seseorang. Sikap dan
karakter yang kita miliki dipengaruhi oleh banyak hal. Lingkungan tempat
tinggal kita, pendidikan di dalam keluarga, pendidikan formal yang kita
peroleh, media informasi dan perkembangan kepribadian kita. Maka tidak akan
pernah ada dua manusia yang sama persis di dunia ini. Walaupun dilahirkan
kembar identik. Pasti keduanya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda,
meraka tumbuh dan berkembang dari lingkungan dan kepribadian yang mempengaruhi
mereka. Manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tidak akan pernah dapat disamakan.
Setiap orang mempunyai pribadi yang unik, karena perasaan, pengalaman,
pendidikan, dan lingkungan yang selama ini mempengaruhinya. Sifat dan karekter
tidak dibangun secara instan atau cepat, melainkan melalui proses yang panjang
dan bertahap. Oleh karena itu, kita sebagai manusia merupakan pribadi yang
unik. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari
sepanjang perkembangan hidupnya, sikap inilah yang mempengaruhi karakter
pribadi seseorang.
Pertanyaannya, kenalkan kita dengan sikap dan karakter pribadi kita
sendiri? Untuk mengenalnya kita perlu mempertajam kesadaran diri kita, karena
kesadaran diri kita menjadi sesuatu yang penting, agar kita mampu memahami
orang lain. Bahkan kesadaran diri merupakan pintu untuk mengenal apa sajakah
sebenarnya kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Dengan kesadaran
yang tinggi, maka kita tidak ragu-ragu dalam bertindak. Kesadaran diri apabila
diaktualkan secara optimal, akan menghasilkan kebiasaan yang efektif,
menjadikan kita pribadi yang proaktif: mengambil segala keputusan dan bertindak
atas kesadaran pribadi kita secara mandiri dan dewasa. Kesadaran merupakan
anugerah yang kita mikili dan tidak ada pada ciptaan Allah yang lain. Kesadaran
yang kita miliki ini menjadi sesuatu yang unik dan tiada duanya. Kesadaran
menempatkan diri kita sesuai dengan apa yang kita yakini. Oleh karena itu,
kesadaran menjadikan kita mampu mengarahkan sikap dan karakter kita sebaik
mungkin bagi perkembangan pribadi kita dan orang lain.
3.
Saya diciptakan sebagai Citra
Allah.
Dalam teks Kitab Suci, bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar dan
citra-Nya, seperti dalam teks Kejadian 1:26-31.
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
“Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku
memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan
segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala
yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau
menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keenam.
Dari teks Kitab
Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan
citraNya. Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan,
mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab.
1.
Kemampuan Akal budi.
Dengan akal budi kita dapat: a)
mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa ia sedang
berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat. Hanya manusia
yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. b) Mengerti
dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan
ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang
berhubungan. c) Manusia dapat mengembangkan dirinya, dan
dapat membuat sejarah serta riwayat hidupnya, manusia dapat
bertanya dan member jawaban sehingga ia dapat menentukan arah hidupnya. d) Manusia
dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama, manusia
dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan.
2.
Kemampuan Kehendak Bebas.
Kehendak bebas, berarti kemapuan untuk bertindak dengan tidak ada paksaan. a)
Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan segala sesuatu
dengan sengaja. b) Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan
dan perbuatan moral.
Sebab hanya manusia yang dapat bertindak
secara tahu dan mau, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral, dan
kewajiban moral dibisikan oleh hati nurani kita masing-masing. c) Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak secara
bertanggungjawab.
3.
Kemampuan menguasai. Tuhan menyerahkan alam
lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia bukannya menguasai
alam ini secara sewenang-wenang, tetapi harus bertanggung jawab. Kita harus
menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan alam dan lingkungan ini sebaik
mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut, kiranya jelas bahwa manusia adalah
mahluk pribadi yang unik. manusia adalah mahluk yang bermartabat dan
berkepribadian.
Dari segala ciptaan
yang kelihatan, hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya”
(GS 12,3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah
kehendaki demi dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya
dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia
diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:
“Apakah alasannya,
maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak
ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan
jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta
Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada
diri-Mu, harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13).
C.
Jati Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan
Selain sikap dan karakter, yang perlu kita pahami pula adalah jati diri
kita sebagai laki-laki dan perempuan, yang mempunyai kodrat fisik dan
kecenderungan-kecenderungan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Di mana
perbedaan yang terjadi bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling
melengkapi dan disyukuri sebagai karunia yang luar biasa dari Allah.
1.
Ciri Khas Laki-laki dan
Perempuan
Kita diciptakan Allah dalam dua kodrat yang
berbeda, sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Dua kodrat ini mempunyai
perbedaan satu sama lain. Perbedaan kodrat ini yang terkadang membawa pertentangan,
tetapi juga merupakan keajaiban yang luar biasa. Dalam kisah penciptaan betapa
indahnya Allah menciptakan kita semua, laki-laki maupun perempuan. Kita adalah
pribadi yang telah diciptakan Allah dengan baik adanya untuk saling mengisi
dunia ini. (Kej 1:26-31). Perbedaan-perbedaan yang ada tentunya didasari oleh
apa yang kodrati, yaitu perbedaan fisik yang memang sudah tergariskan sejak
lahir secara genetic. Kita menyadari, bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan
secara kodrati mempunyai kekhasan yang tidak terbantahkan. Perbedaan itu jelan
merupakan perbedaan secara biologis yang dipengaruhi oleh hormone dominan yang
berbeda, pada rambut, mata, pipi, mulut, leher, dada, pinggul, dan betis. Yang
menunjukkan halus pada perempuan dan kekar pada laki-laki, dan perbedaan yang
menjadikan sungguh berbeda laki-laki sungguh laki-laki dan perempuan sungguh
perempuan adalah organ kelamin. Dan secara khusus perbedaan biologis antara
laki-laki dan perempuan dapat dipelajari dalam pelajaran biologi.
Perbedaan fisik-biologis inilah yang menjadi
penanda yang khas, antara laki-laki dan perempuan. Tentu perbedaan fisik juga
sering kali membawa perbedaan psikologis atau sikap dan perasaan dalam
bertindak. Sehingga perbedaan laku-laki dan perempuan bukan sekedar perbedaan
jasmaniah saja tetapi juga menyangkut hal-hal kejiwaan. Kita dapat melihat
perbedaan laki-laki dan perempuan berkaitan dengan cara berfikir, cara merasa,
cara bertindak, serta cara memandang hidup dan kehidupan. Tentu pada beberapa
hal merupakan kecenderungan yang sering kali tidak dapat menjadi sebuah
ketetapan yang pasti dan akurat, hal ini hanya merupakan gejala umum.
Topik
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Cara Berfikir
|
Lebih teoritis dan abstrak,
lebih “dari luar”, lebih obyektif dan lebih berkepala dingin.
Artinya dapat mengambil
jarak dgn obyek pikirannya. Oleh sebab itu laki-laki tidak mudah terharu dan
tidak cepat terpengaruh.
Lebih berfikir hal-hal yang
global dan berjangkauan jauh kedepan
Cenderung berfikir masa
depan dan global. Laki-laki suka perfikir tttng cita-cita masa depan dan
kariernya u/ dapat berkembang demi kesejahteraan keluarga.
Cenderung berfikir untuk
dirinya sendiri, berfikir kedalam, lebih bersifat egosentris.
|
Lebih intuitif dan konkret,
lebih “dari dalam” lebih diperngaruhi oleh unsur-unsur subyektif.
Artinya ada kecenderungan
menghubungkan kejadian demi kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan obyek
pikirannya, mudah tersentuh dan seolah-olah terlibat di dalamnya.
Lebih berfikir hal-hal kecil
dan bersifat rutin sehari-hari.
Cenderung berorientasi pada
masa kini dan saat ini. Semua kebutuhan hidup sehari-hari.
Cenderung berfikir keluar
dari dirinya sendiri, memperhatikan orang lain. Memikirkan orang tuanya,
adiknya dll.
|
Cara Merasa
|
Perasaan laki-laki cenderung
tekendali, lebih mudah mengendalikn perasaan, karena daya fikir yang lebih
obyektif. Tetapi mudah emosi atau marah, walau cepat tenang kembali, mudah
jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi juga mudah melupakannya, mudah
berjanji tapi mudah juga melupakannya, oleh karena itu laki-laki lebih mudah
mengungkapkan perasaannya.
|
Perasaan perempuan lebih
mudah bergetar, mudah menjalar dari satu soal ke soal yang lain. Ia dapat
melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detail perasaan keterharuan yang
berlarut-larut. Perempuan mudah tersentuh atau terbuka hatinya, maka ia tidak
mudah melupakan.
|
Cara memahami rangsangan seksual
|
Lebih mudah terangsang pada
hal-hal lahirian, yang dapat dilihat secara fisik,
Rangsangan sesksual
laki-laki bersifat lebih cepat dan tiba-tiba, tetapi juga cepat hilang.
Rangsangan laki-laki lebih
khusus cenderung pada organ seksual
|
Lebih mudah terangsang pada
hal-hal yang bersifat perasaan. Pada segi batianiah.
Rangsangan seksual pada
perempuan akan bangkit separa perlahan, tetapi juga hilang secara perlahan.
Rangsangan perempuan hamper
terdapat pada seluruh anggota tubuhnya.
|
Cara Berfikir dan bertindak
|
Tindakan laki-laki biasanya
lebih bersifat aktif dan agresif.
|
Tindakan perempuan bisasanya
lebih bersifat aktif tapi adaptif. Perempuan lebih menerima dan memelihara.
|
2.
Peranan Laki-laki dan
Perempuan dalam Kodratnya.
Kondrat yang berbeda,
kecenderungan rasa perasaan dan cara bertindak yang berbeda, membuka perbedaan
pula dalam beberapa peranan. Peranan inilah yang pada akhirnya membawa kepada
tugas-tugas pokok yang dikembangkan antara laki-laki dan perempuan. Namun tugas
pokok ini sering membuat terjadinya perbedaan status antara laki-laki dan
perempuan yang kadang tidak adil. Kita perlu menyadari bersama, diera tumbuhnya
kesadaran emansipasi perempuan, ada hal tertentu atas perasaan atau tugas pokok
antara laki-laki dan perempuan yang berbeda, tetapi jangan dilihat sebagai
sesuatu yang tidak bisa dilakukan bersama.
Kita secara umum dapat melihat
peranan dan tugas pokok apa yang sering membedakan antara laki-laki dan
perempian dalam kehidupan ini. Peranan dan tugas pokok muncul karena perbedaan
jasmani yang secara kodrati ada, bagian tubuh, termasuk struktur dan fungsi
organ serta kekayaan psikologisnya. Namun perbedaan ini bukan merintangi kita
untuk saling menguasai satu dengan yang lain. Yang biasanya membedakan
laki-laki dan perempuan secara psikologis adalah
Laki-laki
|
Perempuan
|
Melindungi dan Menyejahterakan
Dengan kekokohan tubuhnya
dan keperkasaan jiwanya, laki-laki dituntut untuk melindungi, termasuk
melindungi kaum perempuan. Kekuaran dan keperkasaannya bukan untuk merusak,
tetapi untuk melindungi dan menyejahterakan.
Menjadi “Ayah” yang memberi benih kehidupan
Setiap laki-laki disiapkan
untuk mejadi seorang ayah. Sebagai ayah, ia member benih kehidupan. Ia
“menciptakan” keturunan. Ia laksana langit dan air hujan yang jatuh kebumi
menumbuhkan berbagai jenis kehidupan.
Menjadi Kekasih dan Partner.
Secara biologis dan
psikologis, manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Laki-laki diciptakan
untuk menjadi teman, partner dan kekasih bagi perempuan. Hal ini sudah
menjadi tuntutan kodrat. Maka setiap laki-laki harus dapat menjadi partner
dan kekasih bagi perempuan, menjadi seorang suami yang baik bagi istrinya dan
menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.
|
Menciptakan keindahan dan keharmonisan
Dengan sosok tubuhnya yang
indah dan halus, jiwa teduh dan damai, kehadiran perempuan harus dapat
memberikan sentuhan indah, harmonis, tenang, dan damai. Kehalusan dan
kelembutan perilaku, dan tutur kata yang baik dapat menjadikan suasana
keluarga damai, indah dan tenang, sehingga orang merasa betah untuk tinggal
dirumah.
Menerima, Mengandung, Melahirkan, dan
Memelihara
Seluruh bagian tubuh dan
struktur organ kelamin seorang perempuan, diciptakan untuk menerima,
mengandung, melahirkan dan memelihara. Ia menerima benih yang diberikan oleh
laki-laki, mengandung, menyuburkan dan melahirkan manusia baru. Memeliharanya
dengan tekun, teliti sabar dan penuh rasa bangga.
Mengasihi tanpa Pamrih.
Cinta seorang laki-laki
sering ada pamrihnya, tetapi cinta seorang perempuan/istri, ibu sering tanpa
pamrih.
Sebagai perempuan/istri/ibu,
ia menghembuskan udara kasih dalam keluarga. Dari seluruh dirinya terpancar
kasih. Sang istri/ibu sungguh memberikan nafas kasih yang dapat mengubah
sebuah rumah sederhana menjadi surge.
|
Tuhan menciptakan kita
manusia, laki-laki dan perempuan. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki
sifat-sifat biologis dan kejiwaan jang khas. Perbedaan laki-laki dan perempuan
merupakan keindahan ciptaan, yang keduanya saling membutuhkan untuk mewujudkan
karya keselamatan Allah. Perempuan memiliki kelebihannya sendiri, demikian juga
dengan laki-laki. Allah menghendaki manusia, baik laki-laki dan perempuan,
saling menghargai, saling membantu, dan saling melengkapi, karena laki-laki dan
perempuan diciptakan sederajat.
3.
Laki-laki dan Perempuan Saling
Membutuhkan dan Melengkapi menuju Kesempurnaan Hidup.
Perbedaan kodrat laki-laki dan
perempuan bukanlah perbedaan yang kontradiktif, melainkan perbedaan yang
seharusnya saling melengkapi. Manusia diciptakan dengan daya tarik untuk dapat
mewarnai dunia dengan cinta. Karena daya tarik tersebut, laki-laki dan
perempuan saling tertarik dan jatuh cinta. Cinta Allah lah yang menjadi
sumbernya. Cinta yang tumbuh dalam diri laki-laki dan perempuan menjadi
kehendak Allah, walau terkadang kita sulit untuk mengungkapkan mengapa kita
mencintai dan dicintai. Allah sendiri yang seolah-olah menggerakkan kita dan
hati kita untuk bertemu dan jatuh cinta.
Lewat Kitab Kejadian, Allah
mempercayakan segala alam ciptaan kepada kita. Laki-laki dan perempuan untuk
memelihara, menata, dan melestarikan demi kelangsungan kehidupan dan kemuliaan
Allah. Allah sendiri telah berkata; “…..berkuasalah atas ikan-ikan di laut, dan
burung-burang di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Aku
memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan
segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makanannya” (Kej
1:28-29).
Semua itu, tak akan terjadi
jika laki-laki dan perempuan tidak dapat menjadi tanda cinta kasih Allah, cinta
laki-laki dan perempuan harus menjadi tanda cinta Allah kepada umat-Nya dan
cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Dalam Perjanjian Lama, cinta antara suami dan
istri sering menjadi lambing cinta Allah kepada bangsa Israel. Dalam Perjanjian
Baru, cinta suami istri melambangkan cinta Krisus kepada Gereja-Nya (bdk. Ef 5:22-23). Cinta suami istri
menjadi symbol dan tanda (sakramen) dari cinta Allah kepada manusia dan cinta Kristus
kepada Gereja-Nya. Dengan menjadi tanda cinta Allah dan cinta Kristus, pasangan
suami istri telah mewartakan cinta kasih Allah dan cinta Kristus kepada dunia.
Kesaksian mereka tentang cinta kasih Allah dan Kristus dapat menjadi terang
bagi masyarakat lingkungan agar semakin mengenal Allah.
D.
Syukur Atas Keunikan Diriku sebagai laki-laki dan Perempuan
Bersyukur atas keunikan kita,
sebagai seorang laki-laki dan perempuan, menjadi sebuah harapan bahwa kita
semakin menerima diri kita. Sehingga dengan menyadari panggilan kita baik
sebagai laki-laki dan perempuan, kita dapat menghargai laki-laki dan perempuan
bukan semata-mata berdasarkan perannya, tetapi lebih sebagai satu ciptaan Allah
yang mulia.
1.
Menerima dengan Bangga Atas
Kodrat Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan
Kita diciptakan Allah dan
terlahir kedunia sesuai dengan kodrat kita masing-masing, sebagai seorang
laki-laki atau perempuan yang harus kita terima dan kita syukuri. Dalam
perkembangan sejarah dan perkembangan situasi social banyak
ketimpangan-ketimpangan yang memunculkan perlakuan tidak adil antara kodrat
laki-laki dan perempuan, laki-laki lebih dihormati dan mendapatkan tempat dalam
status social. Bukan hanya dalam jaman sekarang, tetapi sudah sejak jaman
dahulu kaum perempuan diposisikan lebih rendah dari kaum laki-laki, dalam
perjalanan sejarah banyak pendapat yang muncul dikalangan tokoh-tokoh dunia
tentang perempuan. Contohnya : a) Plato,
“Perempuan adalah degradasi laki-laki, seorang laki-laki pengecut pada
kelahiran berikutnya akan menjadi perempuan” b) Aristoteles, “Andaikata perempuan punya jiwa, maka jiwa yang
dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”, c) Ferdinan Marcos, “saya tidak takut pada siapa pun, juga terhadap
wanita, tempat sorang wanita adalah di tempat tidur”.
Hal ini menandakan bahwa kaum
perempuan masih dipandang sebagai kaum yang lemah dan rendah, dapat terjadi
karena masih kuatnya paham patriartkhi,
yang mengajarkan bahwa garis ketentuan anak ditentukan oleh garis dari ayah,
maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan
patriartkhi, seorang ayah menjadi penentu keturunan. Maka dalam proses
kehidupan, kaum laki-laki menjadi kelompok masyarakat yang berkuasa, akibatnya,
kakuasaan kaum laki-laki menjadi sebuah system yang kuat dan dianggap benar,
kekuasaan ini dibangun atas dasar pandangan pasangan laki-laki dan subordinat
bagi perempuan, yang juga dapat menciptakan stereotip perempuan di dalam
masyarakat, baik itu muncul dalam eksploitasi media maupun tradisi atat adat
tertentu.
Bahkan dalam dunia modern
sekarang ini, perempuan sering dipatrunkan dan atau dieksploitasu untuk
kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment
(kesenangan), sehingga tidak sedikit yang memunculkan tindakan kriminalitas
dimana perempuan menjadi korban, mulai dari korban pornografi, pemerkosaan,
jual beli manusia, kekerasan, pelecehan seksual, dan sebagainya. Dalam
kehidupan social masyarakat, perempuan lebih berperan sebagai pelaksana dan
bukan pengambil keputusan, perempuan, sering kali tidak mempunyai kesempatan
yang sama dengan kaum laki-laki dalam banyak hal. Perempuan sering mempunyai
peran ganda yang begitu berat, perempuan yang bekerja tetap dituntut
tanggungjawab atas kesejahteraan dalam keluarga. Tidak jarang muncul diskriminatif dan fanatik, bukan hanya terhadap perempuan tetapi juga terhadap kaum
yang lemah.
Dalam perkembangan dunia
dewasa ini, kita telah mendengar, menyaksikan, bahkan mempelajari berbagai
usaha untuk melawan diskriminatif terhadap perempuan, isu kesetaraan Gender menjadi sebuah wacana yang
berkembang. Kesetaraan dan Keadilan Gender, menjadi bagian yang sangat penting
dan menjadi sebuah komitmen untuk diperjuangkan. Maka ketika kita melihat
hubungan social antara laki-laki dan perempuan, kita perlu menyadari Kesetaraan
dan Keadilan Gender, yang menjadi sebuah gerekan emansipasi perempuan untuk
mengembalikan martabat perempuan sebagai manusia yang mempunyai hak asasi dan hak
kehidupan yang sama dengan laki-laki. Seorang perempuan adalah ciptaan Allah
yang mulia, yang mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki, tidak ada
perbedaan status sosial dan budaya antara lakiplaki dan perempuan. Laki-laki
dan perampuan adalah mitra yang saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan
terletak pada kodratnya secara biologis tetapi bukan di dalam martabatnya
secara sosial dan dan hokum. Laki-laki dan perempuan merupakan pribadi yang
sama, sama-sama ciptaan Allah yang sungguh “amat baik” adanya (Kej 1:31).
Laki-laki dan perempuan diciptakan sesuai dengan citra Allah, laki-laki dan
perempuan diciptakan untuk saling melengkapi, menyempurnakan, melanjutkan
keturunan, mencapai kebahagiaan dan keselamatan hidup.
2.
Bersyukur Atas Panggilanku
sebagai Laki-laki dan Perempuan
Dalam Kitab mazmur dikatakan,
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”. (Maz 139:14).
Dari teks tersebut mau
mengatakan, bahwa kita adalah makhluk yang ajaib, unik dan luar biasa, yang
telah diciptakan oleh Allah. Kita dilahirkan baik laki-laki atau perempuan
mempunyai sesuatu yang luar biasa dari tubuh jasmani kita. Tubuh kita secara
biologis merupakan organism yang paling kompleks dan unik di dunia, setiap
bagian kita dari yang paling kecil mengungkapkan dan menghadirkan bahwa
semuanya diciptaan secara dasyat dan ajaib. Semua keajaiban ini hendaknya kita sadari dan
kita syukuri, ada banyak hal dan cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuti
kodrat panggilan hidup kita sebagai laki-laki dan perempuan. Wujud syukur yang
paling utama adalah menerima diri kita apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar